top of page

5 Tips Menyusun Resolusi Akhir Tahun


Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas pentingnya membuat resolusi di akhir tahun. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara membuat resolusi yang masuk akal dan dapat direalisasikan. Karena sering banget orang membuat resolusi di akhir tahun ini, kemudian di akhir tahun berikutnya, gak ada satupun dari resolusi tersebut yang terealisasi. Bahkan sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan, bahwa hanya 8% saja penduduk negara tersebut yang mampu merealisasikan resolusinya.

Saat menyusun resolusi, tentu saja kita berharap resolusi tersebut dapat menjadi kenyataan sesuai waktu yang kita rencanakan. Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, yuk disimak!


Evaluasi diri

Sebelum mulai membuat perencanaan, lihat dulu ke belakang, apa saja yang telah kamu lakukan sepanjang satu tahun yang tengah berjalan ini. Apakah upaya kita sudah optimal dalam mewujudkan resolusi yang kita buat akhir tahun lalu?

Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa mengukur diri, supaya lebih tahu seperti apa usaha yang harus kamu lakukan untuk mencapai resolusi di tahun berikutnya. Evaluasi membantu kamu melihat target yang belum dan sudah tercapai, sehingga bisa kembali menyusun target baru yang lebih sesuai dengan kemampuan.


Buat daftar

Buat daftar segala hal yang ingin kamu raih di tahun depan. masukkan saja dulu semua tanpa terlalu banyak berpikir. Ini akan melatih kamu untuk membangun pikiran positif, dan membuat kamu semangat untuk mencapai target.


Gunakan Metode SMART

Metode SMART merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan dalam bisnis. Tapi, gak ada salahnya kita pakai metode ini untuk membuat resolusi. SMART itu sendiri adalah singkatan dari specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Jadi dari daftar keinginan yang telah kamu buat tadi, kamu bisa menajamkannya lagi dengan cara ini:

Specific atau jelas, daripada membuat resolusi yang bunyinya, “aku ingin hidup lebih sehat” sebaiknya dibuat “aku ingin lari setiap pagi”.

Measurable, pilih “aku ingin beratku 48 kilogram” daripada “aku ingin turun berat badan”.

Achievable, buatlah target yang masuk akal untuk diraih. Misalnya, saat ini kamu menempati posisi staff di kantor, jangan juga membuat resolusi ingin menjadi manager. Menargetkan diri untuk naik sebagai supervisor tentunya lebih masuk akal mengingat posisi kamu sekarang.

Relevant, buat resolusi yang memang kamu banget, bukan ‘temen kamu banget’.

Time-bound, misalnya kamu bikin “ingin berat aku turun 5 kilogram dalam 1 minggu” kan susah pastinya ya, buatlah lebih realistis, turun berat badan 5 kilogram dalam sebulan jauh lebih masuk akal kok.


Buat tertulis

Tuliskan semua target dan harapan kamu, jangan hanya dibiarkan di dalam angan atau sekedar ada di kepala. Menulis merupakan bagian penting dalam setiap proses pencapaian. Menuliskan harapan atau target memberikan energy bagi otak dan hati untuk selalu yakin terhadap usaha yang dijalankan.

Tuliskan semua mimpi kamu, lalu rumuskan menjadi poin-poin resolusi yang matang untuk dikejar di tahun depan. catatan poin-poin tersebut dapat menjadi pengingat dan penyemangat saat menjalani proses. Bahkan, dalam menjalani proses tersebut, tuliskan juga secara rinci setiap pencapaian yang sudah kamu buat dalam mewujudkan target dan harapan yang sudah kamu resolusikan.


Evaluasi secara berkala

Setelah resolusi kamu tersusun dengan baik, buat juga jadwal dan strategi untuk mencapainya. Buat juga jadwal untuk melakukan evaluasi, apakah 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses yang sudah dilalui dan membangunkan diri apabila kamu dapati ternyata kamu sedang bermalas-malasan.

Evaluasi secara berkala penting untuk dilakukan agar kamu tetap konsisten. Dengan evaluasi juga kamu bisa melihat apakah kesibukan kamu menuntut kamu terlalu banyak hingga terlupa dengan resolusi yang telah kamu buat, hingga akhirnya jauh dari target?



Photo by Markus Winkler from Pexels

bottom of page