
Akhir-akhir ini cukup banyak orang tua yang mengeluh, “Anak sekarang kenapa ngga sopan ya? Kalau dikasih tahu sama orang tua ngelawan, diajarin sopan santun ngga denger. Kalau kita yang begitu sama orang tua kita dulu, apa ngga langsung disabet pakai sapu?”
Padahal, negara kita adalah negara yang menjunjung tinggi budaya sopan santun. Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduknya yang ramah, sopan, dan berbudaya. Tapi sepertinya semua sudah berubah. Anak zaman sekarang banyak yang lupa pamit sama orang tua saat pergi dari rumah, enggan bilang maaf saat berbuat salah, lupa bilang terimakasih saat menerima bantuan, dan lidahnya sepertinya sulit sekali untuk mengucap tolong.
Kenapa bisa begitu ya? Ternyata ada beberapa hal yang menjadi latar belakang dari sikap kurang sopan santun anak generasi sekarang. Mari kita simak.
Gadget
Ada ngga anak sekarang yang bebas dari gadget? Anak sekarang, sepertinya dari lahir sudah dikenalkan pada gadget oleh orang tua. Dengan anak yang anteng di depan gadget, orang tua senang karena tidak terganggu. Menurut laporan Common Sense Media 2015, waktu yang dihabiskan di depan layar gadget rata-rata per hari lebih dari empat jam untuk anak-anak, dan lebih dari enam jam untuk remaja.
Akibatnya, waktu untuk orang tua dan anak berinteraksi menjadi sangat terbatas. Dengan waktu yang terbatas tersebut, bagaimana orang tua bisa memberi contoh mengenai sopan santun? Karena proses belajar anak biasanya lebih banyak mencontoh apa yang dilakukan orang tua, daripada mendengarkan nasihat.
Anak sekarang, bahkan ketika umurnya masih di bawah 5 tahun, cenderung marah bila harus melepaskan diri dari gadget. Coba deh ambil gadget dari tangan balita kita, pasti dia akan langsung marah atau menangis. Ngga heran banyak orang tua yang memilih membiarkan anaknya berteman dengan gadget,”daripada nangis” begitu dalih mereka.
Jadi sebenarnya kita sendiri yang membuat anak-anak lupa akan sopan santun, kurang memiliki toleransi karena lebih banyak bergaul dengan gadget daripada dengan orang lain.
Kurang bersosialisasi
Karena waktu mereka lebih banyak dihabiskan di depan gadget, anak sekarang cenderung kurang bersosialisasi. Berbeda dengan masa kita kecil dulu, dimana kita membutuhkan teman untuk bermain, anak sekarang jauh lebih senang bermain dengan teman di dunia maya.
Selain itu, orang tua zaman sekarang juga lebih banyak yang membesarkan anak sendiri tanpa bantuan orang lain. Bagus sih, tapi akhirnya anak tidak memiliki komunitas dimana dirinya perlu terlibat. Padahal komunitas tersebut mengajarkan anak untuk menghormati orang dewasa dan orang lain. mengajak mereka untuk memiliki hubungan emosional dengan orang lain. Hilangnya hal ini mengakibatkan anak tidak familiar dengan budaya menghormati orang yang lebih tua.
Orang tua terlalu toleran
Ketika anak berperilaku tidak pantas, lalu orang tua menoleransi hal tersebut karena merasa anak masih terlalu kecil untuk memahami tindakan mereka, hal ini akan membuat anak merasa bahwa apa yang mereka lakukan itu benar.
Ingat, anak adalah pembelajar yang cepat, sehingga penting bagi kita sebagai orang tua untuk memperbaiki perilaku buruk anak, sehingga mereka bisa mulai melajar manak yang benar dan mana yang salah.
Sikap orang tua
Anak adalah peniru yang baik. Ia akan melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua dan bukan apa yang dikatakan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bersikap yang tepat di depan anak. Bila kita ingin anak mengenal sopan santun, maka kita yang harus lebih dulu berlaku sopan dan menunjukkannya di depan anak.
Kalau orang tua ingin anak menjadi bijaksana, jangan bicara hal yang negatif di depan anak. Banyak kata-kata kasar yang dilihat anak melalui gadget-nya, untuk mengimbangi hal tersebut, orang tua harus menunjukkan kepada anak tutur kata yang halus dan sikap yang penuh empati setiap harinya, agar menempel di benak anak.
Terlalu banyak pujian
Orang tua modern memang dianjurkan untuk lebih banyak memuji anak daripada memberikan hukuman. Anak semestinya mendapatkan penghargaan saat dia melakukan hal yang baik. Memang benar, tetapi tentu saja harus seimbang. Bila anak melakukan kesalahan, ia harus juga menerima hukuman. Karena anak-anak akan bertumbuh menjadi dewasa, dalan bebeapa tahun ia tidak akan menjadi anak-anak lagi. Maka pastikan anak untuk belajar bertanggungjawab dan bukan hanya mendapatkan hak istimewa.
Sudah dapat pencerahan mengapa anak sekarang cenderung tidak memiliki sopan santun? Ternyata kita sebagai orang tua juga yang salah. Belum terlambat untuk segera melakukan perubahan, agar anak lebih siap menghadapi kehidupan dan masa depan.