
Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya menjadi pemimpin saat dewasa kelak? Namun sebelum hal itu terjadi, tentu saja menjadi tugas orang tua untuk membangkitkan jiwa kepemimpinan dalam diri sang anak. Karena setiap anak pasti memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri.
Pola asuh dan bimbingan orang tua berperan sangat penting dalam mengasah dan membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri anak. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Yuk, simak tipsnya:
1. Perkenalkan pada tanggung jawab Salah satu karakter pemimpin yang baik adalah memiliki tanggung jawab. Karenanya, ajarkan anak untuk bertanggungjawab sejak dini. Beri pengertian apa saja yang menjadi “tugas” yang harus ia selesaikan, kemudian dorong untuk bertanggung jawab terhadap apa saja yang ia lakukan, baik di rumah, maupun di lingkungan sekitar. 2. Ajarkan untuk mandiri Bisa lho anak kita ajarkan mandiri sejak dini. Misalnya dengan memberi tugas tertentu pada anak, kita hanya mengarahkan tujuan akhir dari tugas tersebut, tapi biarkan si kecil menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri. 3. Biasakan untuk memiliki tujuan jelas Salah satu cara untuk membiasakan anak memiliki tujuan dan alasan jelas adalah dengan tidak langsung mengabulkan permintaannya. Kita minta dia menjelaskan dulu apa alasan atau manfaat dari apa yang dia minta tersebut. Misalnya, si kecil minta dibelikan sesuatu, sebelum dikabulkan minta dia jelaskan mengapa barang tersebut harus dibeli dan apa kegunaanya. 4. Mananamkan kejujuran Salah satu modal untuk menjadi pemimpin yang baik adalah kejujuran. Cara terbaik dalam mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku jujur orang tua akan terlihat oleh anak, dan dengan sendirinya akan terbentuk perilaku yang sama hingga si anak dewasa.
5. Berani tampil Mendorong si kecil untuk berani tampil di depan umum membuatnya belajar untuk mempersiapkan diri. Saat tampil di hadapan banyak orang, anak akan belajar menyesuaikandiri dan berusaha menarik perhatian penonton. Saat itulah jiwa kepemimpinan anak semakin terasah. 6. Kegiatan kelompok Membangun jiwa kepemimpinan juga bisa dilakukan melalui kegiatan kelompok. Kita bisa mendorong anak untuk bergabung dengan kelompok tertentu dan berinteraksi di sana. Secara alami, jiwa sosial dan kemampuan anak dalam bertanggung jawab akan terasah. Hal ini juga bisa menjadi ajang untuk mendorong anak menjadi pemimpin dimulai dari kelompok kecil bersama teman-temannya. 7. Biarkan anak menghadapi kegagalan Semakin besar, semakin anak berpotensi menemukan kegagalan dalam hidupnya. Tugas kita sebagai orang tua bukanlah melindungi anak dari kegagalan. Tugas kita adalah mendukungnya, menemani dan selalu ada di sisinya saat ia misalnya kalah dalam lomba, tidak terpilih sebagai ketua OSIS dan sebagainya. Ajarkan bahwa kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Hal-hal semacam ini akan mengajarinya tentang sportivitas dan bagaimana menghadapi kegagalan. 8. Membuat jadwal dan skala prioritas Memasuki usia sekolah, anak sudah mulai bisa diajarkan untuk membuat jadwal dan mematuhinya. Ajarkan juga ia untuk menentukan skala prioritas, dari dua kegiatan, misalnya mengerjakan pe-er dan main video game, mana yang harus ia kerjakan terlebih dulu. Kedua hal ini akan membantu membentuknya menjadi pribadi yang memiliki disiplin dan terorganisir. 9. Melatih kemampuan komunikasi Hampir setiap pemimpin memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kita bisa melatih kemampuan komunikasi anak sejak ia kecil. Misalnya, saat berada di restoran, biarkan anak berbicara kepada pramusaji mengenai makanan apa yang ia dan seluruh anggota keluarga inginkan. Atau bisa juga sesekali kita membawa anak ke pasar tradisional dan biarkan ia berkomunikasi dengan penjual saat berbelanja. Bukan hanya kemampuan komunikasinya, rasa percaya dirinya pun akan berkembang. 10. Bermain bersama Menghabiskan akhir pekan di depan televisi? Itu sudah biasa. Bagaimana kalau isi waktu dengan bermain bersama keluarga? Ada beberapa permainan yang bisa kita mainkan bersama, seperti monopoli, halma, atau hompimpa Games, board games unik karya anak bangsa yang mengenalkan budaya Nusantara, seperti Suku Anak Dalam di Jambi, atau bagaimana meracik jamu. Menarik bukan? Selain seru dan menyenangkan, anak juga mendapatkan ilmu pengetahua, serta dilatih untuk mengasah otak, mengatur strategi, bermain sesuai aturan dan belajar untuk menjadi sportif. Sangat berguna untuk bekal kepemimpinan suatu saat kelak.