top of page

Gaji Sama Tapi Dia Lebih Kaya? Ayo, Cek Lagi Pengaturan Keuangan Kamu!


“Posisi sama, gaji juga kurang lebih sama. Kenapa dia bisa nyicil rumah tapi saya ngga bisa? Atau jangan-jangan...” Pernah punya pikiran seperti itu terhadap rekan kerja dikantor? Jangan negative thinking dulu! Daripada berprasangka buruk terhadap teman sendiri, gimana kalau kamu instropeksi diri. Apakah pengaturan keuangan kamu sudah tepat? Atau jangan-jangan kamu keseringan belanja online? Menggunakan gaji untuk membeli barang atau bersenang-senang memang tidak salah, tapi tetap saja kamu harus mengelola gaji dengan bijaksana agar setiap bulannya ada dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan kamu di masa depan. Karena yang penting bukan seberapa gaji yang kamu terima, tapi seberapa baik manajemen keuangan kamu. Lalu bagaimana mengatur gaji bulanan agar tetap bisa memiliki tabungan untuk masa depan? hal paling dasar yang harus kamu miliki adalah disiplin dan komitmen untuk menahan keperluan yang bukan prioritas. Dan selanjutnya, simak tips di bawah ini: 1. Gunakan sistem 40/30/20/10 Buatlah anggaran untuk memantau dan memprediksi pengeluaran setiap bulannya, dan langsung kamu bagi saat penerimaan gaji. Sistem pembagiannya adalah 40% untuk kebutuhan primer seperti tempat tinggal, makanan dan minuman, transportasi, tagihan listrik dan berbagai kebutuhan yang sifatnya wajib. Lalu, 30% untuk kebutuhan sekunder atau tidak tetap seperti liburan atau sekedar bersenang-senang dengan teman, membeli baju baru, skincare, cemilan dan sebagainya. Terkadang keinginan lebih besar daripada kebutuhan, tapi ingat kamu harus disiplin. Selanjutnya, gunakan 20% lainnya untuk tabungan dan dana darurat. Seandainya terjadi hal yang bersifat mendesak, kamu telah mememilik dana cadangan. Bagaimana dengan 10% sisanya? Nah, sisihkan bagian ini untuk berbuat kebaikan,menyumbang atau membantu mereka yang membutuhkan. Menggunakan sebagian rezeki untuk membantu orang akan menjadi berkat buat kamu. 2. Buat dua rekening berbeda Agar kamu tidak menggunakan uang yang disihkan untuk tabungan dan dana darurat, buatlah dua rekening berbeda. Satu rekening untuk kebutuhan sehari-hari, dan rekening lain khusus untuk tabungan dan dana darurat. Rekening kedua ini tidak akan kamu sentuh kecuali kondisinya betul-betul darurat. Kedua rekening tersebut dapat kamu buat pada satu bank yang sama atau bank berbeda, terserah kamu. 3. Bedakan kebutuhan dan keinginan Kamu ingin membeli tas baru yang ada di toko yang sudah kamu incar beberapa waktu lalu, karena bentuknya yang cantik dan harganya tidak terlalu mahal. Ini adalah keinginan.Kamu ingin membeli tas baru tersebut karena yang kamu gunakan sehari-hari sudah kurang bagus, ada bagian kulitnya yang mulai terkelupas. Ini adalah kebutuhan. Pada kondisi yang pertama, tidak ada masalah bila kamu tidak membeli tas tersebut sekarang. Kamu masih bisa berangkat ke kantor dengan tas yang ada. Tetapi pada kondisi kedua, kalau kamu tidak segera membeli yang baru, kamu akan berangkat ke kantor dengan tas yang kondisinya semakin lama semakin tidak baik. Disinilah dibutuhkan kebijakan dan kedisiplinan kamu dalam memutuskan untuk membeli sesuatu. Apakah memang butuh atau hanya ingin? 4. Mencatat pengeluaran harian Banyak orang yang enggan melakukan hal ini. “Ribet banget ya beli cemilan aja harus dicatat!” Iya memang ribet, tapi ini membantu kamu mengevaluasi pengeluaran selama sebulan. Terkadang kita bingung, kok tiba-tiba gaji sudah habis, dipakai untuk beli apa saja ya? Itulah gunanya catatan pengeluaran harian. Dengan melihat apa saja yang telah kamu belanjakan, kamu dapat memotong pengeluaran yang tidak penting pada bulan berikutnya dan lebih fokus pada kebutuhan utama. 5. Bayar tagihan secara otomatis Bila gaji atau penghasilan bulanan kamu langsung masuk ke dalam rekening, maka salah satu cara yang tepat untuk membayat tagihan tepat waktu adalah mengaturnya secara otomatis. Ini akan mengurangi resiko keterlambatan atau bahkan pengeluaran tambahan karena denda akibat keterlambatan pembayaran. Cara ini sangat berguna untuk kamu yang sulit meluangkan waktu untuk membuat perencaaan secara rinci atau kesulitan dengan kebiasaan menabung. Dengan demikian, kamu juga terhindar dari tagihan yane menumpuk atau godaan berbelanja yang berlebihan. 6. Hilangkan pengeluaran kecil Berlangganan koran tetapi tidak setiap hari dibaca, atau langganan TV kabel tapi jarang sekali ditonton. Hmm..sebaiknya hilangkan saja anggaran untuk hal-hal tersebut dan alih fungsikan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Atau bahkan masukkan saja ke dalam anggaran tabungan untuk masa depan, akan jauh lebih bermanfaat tentunya. 7. Siapkan uang tunai secukupnya Siapkan uang tunai secukupnya, untuk menghindari pembelian barang yang tidak dibutuhkan. Saat uang tunai yang ada di dompet hanya pas untuk kebutuhan hari itu, kamu akan berpikir ulang untuk membeli barang tersebut. Bila semua langkah-langkah di atas kamu lakukan dengan disiplin, maka pengeluaran kamu akan lebih terkontrol, dan kamu akan memiliki dana lebih untukinvestasi atau membeli sesuatu yang lebih penting untuk masa depan. Jadi tidak perlu iri dengan teman yang sudah lebih dulu menyicil rumah.

bottom of page