top of page

Ini Tipsnya Agar Anak Memiliki Sopan Santun



Siapa sih yang ngga ingin punya anak yang sopan, ramah, menghormati orang yang lebih tua, dan beretika? Semua orang tua pasti ingin. Masalahnya, apakah setiap orang tua mau meluangkan waktu mendidik anaknya untuk menjadi seperti itu?


Meski Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, sopan santun, dan memiliki moralitas yang tinggi, tapi belakangan kita kerap dibuat shock dengan sikap anak sekarang yang cenderung kasar dan tidak menghormati orang yagn lebih tua. Seakan orang tua lupa mengenalkan etika dan tata krama kepada anak sejak dini. Padahal, anak yang punya etika dan tata krama akan jauh lebih mudah untuk berteman, menjalin relasi, hingga mengembangkan karir kelak saat ia dewasa.


Untuk itu, simak beberapa tips berikut tentang bagaimana mengajarkan anak untuk memiliki sopan santun, etika, dan nilai moral yang tinggi:


Mulai sedini mungkin

Akan lebih mudah mengajarkan sopan santun bila dimulai sedini mungkin. Mulailah saat usia anak 1-3 tahun, usia dimana anak ibarat kertas kosong yang masih mudah dibentuk. Kebaikan yang diajarkan pada usia ini cenderung akan melekat di memori anak. Mulai ajarkan dari yang mudah, seperti bersalaman, meminta izin, atau cara duduk yang benar.


Beri contoh

Orang tua adalah teladan bagi anak. Baik buruknya orang tua selalu ditiru oleh anak-anak mereka. Ketika orang tua ingin anak mengenal sopan santun dan etika, maka orang tua harus lebih dulu menunjukkan sikap tersebut. Jaga selalu sikap kita di depan anak, tunjukkan bagaimana kita menghormati orang yang lebih tua, minta anak mengerjakan sesuatu dengan ucapan ‘tolong’ dan selalu berterimakasih terhadap segala hal baik yang mereka lakukan. Juga selalu meminta maaf bila kita melakukan kesalahan. Dengan demikian anak akan belajar dan meniru apa yang kita lakukan.


Biasakan anak untuk melakukan etika dan sopan santun saat di rumah

Tempat latihan terbaik untuk menumbuhkan etika dan sopan santun pada anak adlah di rumah. Ajarkan dan biasakan anak untuk mengucap salam, mengetuk pintu, bersikap sopan pada yang lebih tua. Bila anak lupa selalu ajarkan lagi, hingga ia benar-benar terbiasa. Bila semua kebiasaan baik ini telah tertanam kuat pada diri anak, mereka akan merasa nyaman untuk melakukan dan merasa ada yang salah bila tidak melakukannya.


Konsisten

Mendidik dan membiasakan anak melakukan sesuatu tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Perlu proses, kesabaran, dan ketekunan, sampai anak benar-benar paham. Terus berusaha untuk mendidik dan terus memberi contoh tentang sopan santun setiap hari. Jangan lupa mengingatkan kalau anak lupa. Dengan kesabaran dan konsistensi, perlahan-lahan anak pasti akan terbiasa.


Beri pujian saat anak melakukan hal baik

Baik anak-anak maupun orang dewasa pasti suka diberi pujian. Pujilah anak ketika dia melakukan hal yang baik. Ini dapat mendorongnya untuk melakukan hal-hal baik lainnya. Bila anak sudah berusaha berbuat baik, lalu tidak diapresiasi, maka anak akan cenderung enggan melakukan hal baik, dan hanya akan melakukan hal buruk untuk mencuri perhatian orang tua.


Koreksi ketika anak berbuat salah

Ketika anak melakukan kesalahan di depan orang tua dan tidak ada orang lain, segera diingatkan agar ia sadar telah melakukan kesalahan. Tapi kalau kesalahan itu dilakukan di depan orang banyak, tunggu hingga suasana lebih tenang dan sepi, baru kita koreksi. Sebisa mungkin hindari mengoreksi anak di depan orang banyak, karena bisa jadi anak kita merupakan anak yang sensitif, yang akan kehilangan percaya dirinya saat ditegur di hadapan banyak orang.


Belajar sambil bermain

Akan lebih mudah bagi anak untuk menerima pelajaran bila disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Kita bisa mengajari anak sambil bermain peran. Berpura-pura menjadi orang yang baru pertama kali bertemu, atau berpura-pura menjadi penjual dan pembeli, atau peran-peran lain.


Sambil bermain, ajarkan cara bersikap dan berbicara yang benar, kepada orang yang lebih tua, cara menyapa orang, bagaimana menghargai orang lain, juga berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menerapkan ini sambil bermain membuat anak lebih mudah mengingat. Jangan lupa untuk memberi pujian bila anak berperilaku baik saat bermain.


Terus berlatih

Terus dan terus berlatih. Pengulangan akan membuat anak terbiasa melakukan hal yang benar. Orang tua juga jangan pernah bosan untuk mengingatkan. Misalnya, saat salah satu kerabat datang ke rumah dan anak lupa mengulurkan tangan, segera ingatkan dengan bahasa yang lembut. Latihan yang terus menerus akan membuat anak melakukan kebiasaan baik ini setiap hari sepanjang hidupnya.

bottom of page