
Sebagai seorang sales, adalah satu hal yang wajar bila calon klien kamu bilang ‘tidak’ terhadap produk yang kamu tawarkan. Gak mungkin donk habis ditolak kamu langsung kecewa dan menyerah. Sebaliknya, jadikan penolakan sebagai kesempatan untuk mempelajari teknik penjualan yang lebih baik. Misalnya, cara memperbaiki cara kamu berkomunikasi, cara penyampaian, pendekatan juga cara meyakinkan seseorang.
Lalu, apa yang harus dilakukan saat menerima penolakan? Simak tips di bawah ini ya.
Jangan kecil hati
Sering kali, penolakan terjadi karena prospek belum benar-benar mendengar apa yang kamu sampaikan. Misalnya, setelah menunggu berjam-jam, ketika akhirnya bertemu prospek langsung menyampaikan penolakannya. Kesel? Wajar. Tapi jangan pergi begitu saja, tinggalkan presentasi sederhana seperti brosur dan jangan lupa kartu nama. Jika sewaktu-waktu prospek tersebut melihat brosur tersebut, bukan tidak mungkin ia menelpon kamu dan mengatur janji temu yang baru.
Nah, di kesempatan kedua ini, persiapkan diri kamu dengan maksimal. Jangan hanya memberi penjelasan tentang produk, tapi tanyakan apa yang ia butuhkan sehingga kamu bisa membantu mencarikan solusi dengan salah satu dari produk yang kamu jual.
Tanyakan alasannya
Kalau setelah mendengar penjelasan kamu lalu si prospek bilang tidak, tanyakanlah alasan penolakannya. Apakah penolakan tersebut karena dia tidak tertarik dengan produknya atau karena kamu sebagai sales kurang bisa menarik minat dia? Mungkin prospek ini tidak jadi konsumen kamu, tapi kamu bisa menggunakannya sebagai tempat untuk memperbaiki diri. Minta masukan darinya, dan jadikan sebagai ajang untuk melakukan perbaikan terhadap produk, perusahaan atau pribadi kamu sebagai sales. Jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih atas masukan yang diberikan.
Dengarkan sales lain
Meskipun kamu sendiri seorang sales, tapi kemungkinan kamu dihubungi sales dari perusahaan lain tetap ada. Nah, saat menerima tawaran sales lain, coba deh dengarkan dan perhatikan cara mereka bicara, menjelaskan produk dan meyakinkan kamu untuk memilih produk mereka. Dari mereka kamu bisa belajar, apakah kamu sudah melakukan apa yang mereka lakukan? Apakah kamu sudah lebih baik atau masih harus belajar lagi?
Belajar dari kesalahan
Lakukan analisa terhadap cara kamu melakukan pendekatan. Cari titik-titik kesalahan yang mungkin telah kamu lakukan dalam melakukan presentasi. Bisa saja kamu salah saat menawarkan produk, atau bisa jadi kamu salah memilih orang untuk ditawarkan. Kalau orang tersebut merasa dia sama sekali tidak membutuhkan produk kamu, tentu dia tidak akan pernah tertarik atau membelinya.
Coba pendekatan lain
Setelah mengalami 1-2 kali penolakan, salesperson biasanya mulai memahami cara menghadapi calon pelanggan. Begitu pun dengan kamu. Dari satu penolakan kamu belajar kesalahan yang telah kamu lakukan, kemudian ketika ditolak lagi, kamu juga akan belajar lagi. Hingga akhirnya pelan-pelan kamu mahir menghadapi penolakan, dan mampu menggubah penolakan menjadi pembelian. Tentu saja ini harus melewati tahap demi tahap. Jadi, jangan pernah berhenti belajar ya. Semangat…!
Photo: Anthony Shkrabai – Pexels.com