
Coba bayangkan ya, misalnya kamu berada dalam sebuah diskusi kelompok, salah satu teman kamu sedang serius menerangkan teori atau analisanya, semua asik mendengarkan, tiba-tiba saja salah satu anggota kelompok yang kebetulan datangnya telat sehingga ngga dengar dari awal, memotong pembicaraan dengan sinis, dan ngga nyambung. Gimana perasaan kamu? Pengen nimpuk ngga?
Nah, itu tadi contoh orang yang bermasalah dengan komunikasi. Mungkin ia memang memiliki kebiasaan buruk dalam berbicara atau berkomunikasi, dan selama ini tidak ada yang menegur sehingga ia tidak pernah merasa salah. Atau pernah ditegur tapi ngga juga mau berubah, sehingga yang negur malas. Dan pada akhirnya, dia dijauhi karena orang malas berbicara atau berkomunikasi dengannya.
Kamu pasti ngga mau begitu donk. Supaya ngga dijauhi orang, yuk kita pelajari apa saja kebiasaan buruk dalam berbicara atau berkomunikasi, dan hindari hal tersebut sebisa mungkin.
Memotong pembicaraan orang
Seperti contoh di atas tadi, kebayang kan kalau kamu yang dipotong pembicaraannya, keselnya gimana. Perbuatan seperti itu menunjukkan bukan saja si orang yang memotong pembicaraan ini ngga berminat dengan apa yang dibicarakan, ngga menghargai si pembicara, dan ngga menghargai orang lain yang ada di situ yang sedang mendengarkan pembicaraan.
Intinya orang ini ngga sopan lah. Siapa yang mau berteman dengan orang yang ngga sopan dan ngga bisa menghargai orang lain? So, jangan jadi orang seperti itu ya.
Sarkasme berlebihan
Belakangan ini kita terbiasa menyisipkan sarkasme dalam pembicaraan. Gapapa sih, kalau itu kita lakukan saat bicara dengan teman dekat, yang sudah biasa saling melemparkan sarcasm jokes, tapi kalau dengan orang yang tidak terlalu dekat, atau orang yang lebih tua dari kita, jangan ya. Akan terkesan tidak sopan dan dapat menyinggung perasaan, karena lawan bicara kita belum tentu dapat menerima lelucon kita dengan santai. Bahkan dengan teman dekat pun ada baiknya kita kurangi, bisa saja dia sebenarnya sakit hati, tapi karena takut dibilang ngga asik, jadi dia diam saja.
Main smartphone
Karena sudah sering terjadi, banyak orang yang menganggap menatap layar smartphone ketika orang di depannya sedang berbicara itu normal saja. Padahal itu ngga sopan lho. Itu menunjukkan bahwa kamu ngga tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh lawan bicara kamu, atau kamu menganggap lawan bicara kamu ngga penting untuk diperhatikan.
Selalu menghubungkan segala sesuatu dengan diri sendiri
Seseorang sedang bercerita tentang pengalamannya yang menarik, lalu kamu menghubungkan hal ini dengan pengalaman kamu yang lebih menarik lagi. Entah sedang ngobrol berdua atau sedang beramai-ramai, tetap saja hal ini menyebalkan. Kamu jadi terkesan mengambil alih momen lawan bicara kamu tersebut. Kalau memang pada kenyataannya pengalaman pribadi kamu lebih seru dan lebih menarik, apa salahnya membiarkan orang tersebut berbahagia dan kamu ikut menikmati kebahagiannya? Dengan begitu orang akan lebih menyukai dan menghargai kamu.
Selalu ingin menang
Tak jarang percakapan biasa berubah menjadi perdebatan. Dalam kondisi seperti ini, jangan terlalu merasa ingin menang. Bisa jadi pendapat kamu benar, tetapi kalau kamu memaksakan argumen untuk memenangkan perdebatan, akan ada pihak yang merasa kalah, dan endingnya situasi malah jadi ngga enak.
Bukan benar atau salah yang penting, tapi memahami satu sama lain dan saling berempati tanpa memberikan penilaian, akan membuat kamu disukai lawan bicara dan menambah jumlah teman.
Menyelidik dengan berbagai pertanyaan
Tidak semua orang senang membicarakan dirinya dengan orang lain, meski sudah saling kenal. Banyak orang yang lebih suka menyimpan sendiri segala hal yang berkaitan dengan dirinya, keluarganya, dan segala permasalahannya. Saat berhadapan dengan orang seperti ini, lalu kamu banyak bertanya mengenai hal pribadi, kamu akan terkesan ‘kepo’ dan akan membuat orang ini menjauh. Lebih baik jaga pembicaraan pada topic yang netral saja. Kalau memang dia merasa nyaman dengan kamu, dia pasti mau kok cerita mengenai kehidupan pribadinya.
Terlalu sering menggunakan istilah asing
Tujuan utama dalam komunikasi adalah supaya pesan yang kita sampaikan dimengerti oleh walan bicara. Untuk itu, biasakan gunakan istilah yang mudah dipahami. Kadang, supaya terlihat keren, orang suka menggunakan bahasa yang terlalu tinggi atau istilah-istilah bahasa asing yang tidak dimengerti oleh kebanyakan orang. Kalau begitu, bukan hanya pesan kamu jadi sulit dipahami, orang-orang juga akhirnya jengkel dan enggan mendengarkan pembicaraan kamu.
Selalu lihat dengan siapa kamu bicara, kalau sekedar ngobrol dengan temang tongkrongan, ngga perlu juga mengeluarkan segala istilah akademis. Maksudnya ingin terlihat pintar, malah jadi aneh. Malahan, ada penelitian yang bilang, orang yang menggunakan bahasa sederhana dianggap lebih pintar dibandingkan orang yang menggunakan istilah-istilah yang rumit.
Gimana? Kamu pernah melakukan hal-hal tersebut di atas? Atau sering? Perbaiki yuk, biar orang lebih nyaman berkomunikasi dengan kita, dan lebih menghargai kita juga.