
Banyak orang yang memulai bisnis, terus gagal dan berhenti di tengah jalan. Padahal daripada berhenti, mestinya pelajari dulu apa penyebab kegagalan tersebut. Bisa jadi kegagalan itu karena kamu belum mengenali diri kamu sendiri.
Ada satu hal yang mestinya kamu lakukan sebelum memulai bisnis, yaitu melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), bukan hanya terhadap bisnis yang akan dijalani, tetapi juga terhadap diri sendiri. Dengan begini, kamu akan mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, sehingga bisa mengukur sejauh mana kemampuan kamu sesungguhnya. Sebagai panduan untuk mengenali diri sendiri, coba tanyakan beberapa hal ini ke diri kamu:
Apakah kamu seorang selfstarter?
Tanyakan kepada diri sendiri, seberapa sering kamu memulai sesuatu hal sendiri, bukan disuruh atau diatur oleh orang lain.
Bagaimana kamu bergaul dengan orang yang berbeda karakter?
Sebagai pebisnis kamu harus menjalin hubungan dengan beberapa orang seperti pelanggan, vendor, karyawan, dan lainnya. Bagaimana kamu harus menghadapi karyawan yang sulit diandalkan, vendor yang tidak jelas, atau pelanggan yang terlalu menuntut? Sudah siapkah?
Orang-orang yang diluar ekspektasi akan selalu hadir di sekitar bisnis kamu. Persiapan mental dan strategi sangat dibutuhkan dalam menghadapi orang-orang seperti ini.
Apakah kamu memiliki stamina dan emosi yang cukup stabil?
Banyak orang yang memutuskan untuk menjalani bisnis karena cape kerja sama orang. Padahal, menjalankan bisnis jauh lebih lelah daripada jadi karyawan lho. Sebagai karyawan bekerja selama 8-9 jam sehari, setelah itu kamu bisa pulang dan istirahat.
Sementara sebagai pebisnis, boleh dibilang selama 24 jam setiap harinya kamu harus memikirkan bisnis kamu. Apakah akan balik modal? Bagaimana nasib karyawan (kalau sudah punya karyawan), kalau omset kecil dan tidak cukup untuk menggaji mereka?
Seberapa baik kamu dalam membuat perencanaan, mengatur, dan mengambil keputusan?
Tiga hal ini penting sekali bagi orang yang menjalani bisnis. Tanpa perencanaan yang matang, banyak bisnis yang gagal. Setelah matang dalam perencanaan tapi saat harus mengatur keuangan, inventarisasi, jadwal produksi berantakan, bisnis juga ikut berantakan. Dan kamu akan sering berada dalam situasi di bawah tekanan, tapi kamu harus membuat keputusan secara cepat. Satu kali salah mengambil keputusan masih oke, tapi kalau berulangkali kamu salah mengambil keputusan, tentu fatal donk akibatnya.
Apakah motivasi kamu cukup kuat?
Seperti disebut di atas, menjalankan bisnis jauh lebih melelahkan daripada bekerja sebagai karyawan. Waktu dan tenaga kamu akan lebih banyak tercurah saat kamu menjalani bisnis dibandingkan saat bekerja untuk orang. Kalau tidak punya motivasi yang kuat, hampir dapat dipastikan kamu akan berhenti di tengah jalan.
Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menjalani bisnis sendiri, seperti bisa jadi bos untuk diri sendiri, dan hasil kerja keras kamu bisa dinikmati sendiri bukan menguntungkan orang lain. Tapi sekali lagi, yakinkan diri bahwa kamu siap untuk menghadapi segala tantangan dalam menjalani bisnis. Dan ingat, jalani bisnis yang merupakan minat kamu, agar kamu bisa menikmati setiap prosesnya.