
Saat kamu dan pasangan memutuskan untuk memiliki anak, pasti sudah dipikirkan donk segala kebutuhannya. Bukan cuma kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan pakaian, tapi juga pendidikan anak. Pendidikan seperti apa yang akan kamu berikan ke si kecil, dimana kamu akan menyekolahkannya, dan bagaimana dengan biayanya?
Nah, berkaitan dengan dana pendidikan, tentunya kamu mesti memikirkan dari mulai TK hingga kuliah. Biaya TK-SD-SMP mungkin ngga terlalu berat, apalagi kamu dan pasangan masih dalam usia produktif. Tapi, bagaimana dengan biaya kuliah? Saat anak masuk usia kuliah, tenaga kamu dan pasangan pasti sudah mulai berkurang. Syukur kalau karir atau bisnis kalian sudah jauh berkembang, bagaimana kalau tidak? Namanya nasib, ngga bisa ditebak kan ya.
Untuk mengatasi masalah ini, banyak orang tua yang mulai mempersiapkan biaya kuliah, bahkan sejak anak masih bayi. Akan tetapi, ada dua pilihan dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Apa bedanya dan mana yang menurut kamu lebih sesuai?
Asuransi pendidikan adalah salah satu produk asuransi, dimana kita harus membayar premi untuk biaya proteksi dan biaya pendidikan, dalam jumlah dan jangka waktu yang diatur sesuai kesepakatan di awal. Kita akan meneriman manfaat tunai dari perusahaan asuransi yang waktu dan nominalnya bisa diatur di awal. Karena ini produk asuransi, maka jika terjadi sesuatu terhadap kita, uang pertanggungan untuk ahli waris pun akan cair.
Sementara tabungan pendidikan adalah salah satu jenis tabungan berjangka, dimana kita menabung secara berkala, menerima bunga bank dan menerima manfaat tunai saat tabungan tersebut cair pada waktu yang sudah kita tetapkan di awal. Membuka tabungan pendidikan dapat dikatakan lebih mudah karena kita tinggal datang ke bank. Berbeda dengan asuransi dimana hars melewati tahap seleksi risiko atau underwriting terlebih dulu. Sebenarnya tabungan pendidikan juga ada manfaat asuransinya, tapi ngga besar karena basisnya adalah tabungan. Sedangkan asuransi memberikan perlindungan yang lebih maksimal.
Untuk lebih jelas lagi, ini profil ringkas kedua produk tersebut:
Tabungan Pendidikan
· Cocok dipakai untuk tabungan dana pendidikan jangka pendek, sekitar 2-5 tahun ke depan.
· Tidak mendapatkan bunga besar, biasanya sekitar 3-6%, dan dikenakan biaya administrasi.
· Walaupun produk tabungan, namun tetap ada kombinasi manfaat asuransi jiwa, sehingga apabila tertanggung meninggal dunia, ahli waris mendapatkan dana sebesar nominal yang sudah tercantum dalam kontrak, serta melindungi agar resiko kematian yang mengakibatkan berhentinya setoran rutin tabungan dapat diantisipasi.
Asuransi Pendidikan
· Digunakan sebagai tabungan jangka panjang, umumnya berkisar 10 tahun.
· Lebih banyak memberikan manfaat proteksi, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, jadi apabila terjadi resiko sakit dan harus dirawat inap di rumah sakit, maka biaya rumah sakit ditanggung oleh perusahaan asuransi.
· Karena alokasi sebagian untuk investasi maka bunga yang diberikan jauh lebih besar dari pada tabungan pendidikan yaitu berkisar 15% – 23% per tahunnya.
· Perlindungan terhadap resiko kematian yang menyebabkan setoran premi asuransi terhenti sementara si anak belum mendapatkan dana pendidikannya secara utuh, maka pihak perusahaan asuransi menjamin dana pendidikan akan tetap diberikan. Dengan mengambil asuransi pendidikan berarti kamu menabung sekaligus mengambil asuransi jiwa secara bersamaan.
· Satu hal yang perlu juga dipertimbangkan, pada tabungan pendidikan, kamu akan mendapatkan bunga sesuai yang telah ditetapkan, jadi hadil akhir tabungan tidak akan berkurang. Sementara, pada asuransi pendidikan, karena produk ini biasanya berupa unit link, maka hasilnya tidak tetap, tergantung pada naik-turunnya harga saham dan pasar modal. Buat kamu yang agresif dalam berinvestasi, asuransi pendidikan unit link bisa jadi merupakan jawaban tepat. Apapun pilihannya, ingat yang terpenting adalah anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.