
Saat bertemu dengan difficult person, tapi orang tersebut tidak dalam hirarki yang menentukan karir, mungkin kamu ngga akan peduli. Akan tetapi kalau orang sulit itu adalah atasan kamu, lain lagi ceritanya.
Atau mungkin saat ini kamu sedang dalam posisi demikian? Punya atasan yang sulit dimengerti, sulit diajak bekerjasama, dan sulit untuk dipuaskan. Apapun yang kamu kerjakan selalu salah. Meski setiap tugas sudah kamu kerjakan dengan sebaik mungkin, tapi kok ya ada aja salahnya.
Hal-hal seperti ini tentu saja bikin kamu lelah, bingung, ngga tau harus berbuat apa, motivasi kerja turun, dan akhirnya merongrong kesehatan mental dan fisik kamu. Ngga enak banget kan? Akan tetapi, sebelum kamu menyerah dan resign dari kantor, coba deh ikuti dulu beberapa tips di bawah ini.
Ubah mindset
Daripada berpikir si bos sengaja ‘menyiksa’ kamu, coba ubah mindset dan anggap saja dia tidak sadar kalau dia itu orang yang ‘sulit’. Misalnya, si bos berprinsip bahwa anak buahnya harus terus berada di kantor sampai pekerjaan selesai. Sementara kamu sendiri beranggapan, dimana pun kamu berada, tugas bisa diselesaikan kok, ngga harus juga tiap malam lembur di kantor. Nah, ini kan cuma masalah beda pemahaman, gimana kalau kamu komunikasikan hal ini dengan atasan? Mudah-mudahan dengan komunikasi yang baik, bisa ada jalan keluar yang baik juga.
Inisiatif
Cobalah untuk lebih punya inisiatif. Kasih update ke atasan apa saja yang sudah kamu selesaikan kemarin, dan apa yang akan kamu kerjakan hari ini. Banyak yang harus ia pikirkan dan kerjakan, jadi jangan berpikir bos selalu tahu apa yang kamu kerjakan. Infokan juga kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan tugas, sehingga dia paham dan mungkin bisa memberi masukan langkah apa yang mesti kamu lakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Punya alasan kuat untuk berargumen
Sering banget atasan ngasih tugas, ngasih tugas dan ngasih tugas, tanpa melihat bahwa anak buahnya sudah kebanyakan tugas. Semua tuga memiliki deadline yang berdekatan dan semua tugas harus dikerjakan dengan sempurna. Yaa…kita kan manusia yang punya keterbatasan. Dengan tugas yang bertumpuk, sulit untuk mengerjakan semuanya dengan sebaik mungkin. Sampaikanlah hal ini kepada atasan.
Begitu juga saat kamu sudah menyelesaikan tugas dengan cara terbaik menurut kamu, tapi masih dianggap salah oleh atasan. Kasih argumen terbaik kenapa kamu mengerjakan dengan cara kamu, dengan alasan yang rasional ya. Semoga cara ini dapat memberikan jalan keluar terbaik untuk kamu dan atasan.
Jangan Defensif
Tak jarang kita terlibat perdebatan dengan bos. Meski kamu tahu persis bahwa pendapat kamu benar, bagaimanapun bos selalu merasa dia lebih pintar dalam segala hal, karena itu jangan bersikap defensif. Kamu ngga harus memenangkan perdebatan itu, yang perlu kamu menangkan adalah hatinya. Biarkan si bos merasa senang, hingga satu saat dia menyadari bahwa pendapat kamulah sebenarnya yang lebih benar.
Jangan sakit hati
Ada anekdot yang bilang,”Jangan pernah bawa hati ke kantor, supaya kamu tidak perlu sakit hati.” Hal ini perlu kamu lakukan saat semua cara sudah kamu upayakan, namun masih belum berhasil mengubah sikap si bos. Terima saja apa yang ia katakan, biarkan berlalu dan jangan dimasukkan ke dalam hati. Kalau kamu punya tempat curhat, silakan curhat ke orang yang bisa kamu percaya. Tapi kalau kamu sudah tidak tahan, maka siap-siap mencari pekerjaan baru dan berharap bertemu dengan bos yang tidak terlalu sulit.
Bukan hanya atasan, dalam kehidupan bisa juga kita bertemu dengan orang-orang ‘sulit’. Cara-cara di atas dapat kamu terapkan juga kepada mereka. Dan kalau tidak mempan juga, tidak ada salahnya untuk mundur, toh mereka tidak menentukan nasib kamu.